Tugas Sport Jurnalism


Nama  : Arya Firdy Eka Paksi
NIM    : 6101415034

SEJARAH PERS DI INDONESIA DAN INTERNASIONAL

A.   Sejarah Pers di Indonesia
http://www.paradigmabangsa.com/sejarah-dan-struktur-organisasi-pers-di-indonesia/

            Sejarah Pers di Indonesia dibagi menjadi beberapa tahapan, hal ini berkenaan dengan perkembangan pada masanya. Sebelum lebih jauh mengenal sejarah pers di Indonesia lebih jauh, ada baiknya kita mengenal arti dari kata pers.
            Pers adalah suatu lembaga atau badan yang membuat penerbitan media massa secara berkala atau berkelanjutan. Pers berkaitan dengan media cetak atau media massa.
  1. Pers pada Masa Hindia Belanda
Pada zaman hindia belanda sekitar abad 17 di Batavia sudah terbit sejumlah surat kabar. Hal ini disampaikan oleh Dr. De Haan dalam bukunya, “Oud Batavia” (G. Kolf Batavia 1923). Kemudian dunia pers Indonesia semakin hangat ketika diterbitkannya “Medan Prijaji” pada tahun 1903. Pemerintah Belanda menyebutnya dengan nama Inheemsche Pers (Pers Bumiputra). Pemimpin redaksinya adalah R. M. Tirtoadisuryo yang dijuluki Nestor Jurnalistik.
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Medan_Prijaji.jpg

Hadirnya Medan Prijaji disambut hangat oleh bangsa Indonesia, terutama kaum pergerakan yang mendambakan adanya kebebasan dalam menyampaikan maupun mengeluarkan pendampat maupun aspirasi mereka terhadap Pemerintah. Lalu muncul redaksi lain seperti, Api, Halilintar, dan Nyala.
2.   Pers Pada Masa Penjajahan Jepang
Pada era ini yang berlangsung pada tahun 1942 hingga 1945, orang-orang yang berkecimpung dalam dunia pers banyak yang berjuang tidak dengan ketajaman penanya namun dengan jalan lain seperti organisasi keagamaan, politik serta pendidikan. Hal ini terjadi karena dunia pers sangat tertekan dengan pemerintahan Jepang.
Selama masa ini, banyak media (harian) baru terbit, seperti : Asia Raya di Jakarta, Sinar Baru di Semarang, Suara Asia di Surabaya,Tjahaya di Bandung. Dalam kegiatan-kegiatan penting kenegaraan seperti persiapan hingga pencetusan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sejumlah wartawan pejuang turut aktif terlibat didalamnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTCNEhzCKD8_wG5k1unhUCpWzVrzY45fWD3Q4pOHoR8LcJiC6v1zeDDGzc304X1EsTMP9_FlsJoDRHljAwx-cj8tlh9J4EO1Xj0GGkS3e6eLg5r4JJA1FwJ3ZG0WuaEzApsQjYjgOF4l10/s1600/p_co_1275652218.jpg

3.   Pers Pada Masa Orde Lama (1957 – 1965)
Kurang lebih setelah 10 hari keluarnya dekrit Presiden RI yang menyatakan kembalinya ke UUD 1945, tindakan orang-orang pers terus berlanjut, yaitu pembredelan kantor berita PIA dan surat kabar Republik, Pedoman, Berita Indonesia, dan Sin Po yang dilakukan oleh penguasa perang Jepang. Awal tahun 1960 penekanan kebebasan pers diawali dengan peringatan Mentri Muda Maladi bahwa “langkah – langkah tegas akan dilakukan terhadap surat kabar, majalah-majalah, dan kantor-kantor berita yang tidak menaati peraturan yang diperlukan dalam usaha menerbitkan pers nasional”.

4.   Pers Pada Masa Orde Baru
Pada awal Orde Baru, Indonesia dijanjikan akan adanya keterbukaan serta kebebasan dalam berpendapat. Masyarakat yang sangat mendambakan hal tersebut menyambutnya dengan suka cita. Dalam pemerintahan Soeharto masyarakat mengharapkan dapat mengubah keterpurukan pemerintahan orde lama. Namun sangat tragis bagi dunia pers di Indonesia. Dunia pers yang harusnya bersuka cita menyambut kebebasan untuk berpendapat pada masa orde baru justru harus tertunduk lesu. Hal ini karena tekanan dari pemerintah karena tidak adanya kebebasan dalam menerbitkan berita-berita miring yang berkaitan dengan pemerintah. Media massa mendapatkan pengawasan ketat melalui departemen penerangan. Pers seakan-akan dijadikan alat bagi pemerintah untuk mempertahankan kursi kekuasaan, sebaliknya media massa tak berjalan semestinya sebagai pembela rakyat.
Pada masa ini pers melakukan berbagai usaha agar pers kembali pada fungsinya. Dan pada puncaknya dibentuknya Dewan Pers. Dewan Pers adalah lembaga independen yang dibentuk sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kehidupan pers nasional. Terdapat tujuh fungsi dewan pers yang diamanatkan UU, yaitu :
1) Melindungi kemerdekaan pers dari campur tangan pihak lain.
2) Melakukan pengkajian untuk pengembangan kehidupan pers.
3) Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan kode etik jurnalistik.
4) Memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaikan pengaduan masyarakat atas kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers.
5) Mengembangkan komunikasi antara pers, masyarakat, dan pemerintah.
6) Memfasilitasi organisasi pers dalam menyusun peraturan dibidang pers dan meningkatkan kualitas profesi wartawan.
7) Mendata perusahan pers.

5.  Pers di Masa Pasca Reformasi
Tumbangnya masa orde baru dan dimulainya era reformasi pada tanggal 21 Mei 1998 bergema ke semua sektor kehidupan, dan juga sektor pers. Pada masa ini pers nasional menikmati kembali angin segar kebebasan. Pada masa ini pemerintah mengeluarkan Undang – Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia dan Undang – Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Pers.
Pada masa ini juga pers nasional melaksanakan kembali perannya sebagai berikut:
1)  Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan informasi.
2) Menegakkan nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia, serta menghormati kebhinekaan.
3)   Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benar.
4)   Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepantingan umum.
5)    Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

B.               Sejarah Pers Internasional
1.      Perkembangan Pers Sebelum Mesin Cetak
Awal mulanya muncul jurnalistik merujuk pada “Arca diurna” yang dimiliki oleh bangsa Romawi pada masa pemerintahan Kaisar Julus Caesar (100-44 SM). Arca Diulna sendini diyakini sebagai sejenis papan pengumuman. Papan pengumuman tersebut diyakini sebagai produk jurnalistik pertama didunia sehingga Kaisar Julus Caesar dianggap sebagai “ Bapak Pers Dunia”.
https://riskaharunya.wordpress.com/2015/01/07/sejarah-jurnalistik-di-dunia-dan-di-indonesia/

Namun dalam sejarah islam, cikal bakal jurnalistik yang pertama adalah pada zaman Nabi Nuh. Hal ini dikarenakan pada zaman tersebut terjadi banjir besar yang melanda kaumnya, di dalam kapal bersama keluarga, pengikut dan segala macam binatang, untuk mengetahui apakah banjir tersebut sudah surut Nabi Nuh mengutus seekor burung untuk keluar dan memantau keadaan diluar.
2.      Perkembangan Pers Pada Abad Ke-15

http://wakkahar903.blogspot.com/2015/03/sejarah-penemuan-mesin-cetak.html

Pada abad ini perkembangan pers semakin pesat dengan ditemukannya mesin Gutenberg di tahun 1450 oleh Johannes Gensfleisch zur Laden zum Gutenberg. Gutenberg sendiri merupakan seorang pandai besi dan pencipta asal Jerman.
3.      Perkembangan Pers Pada Abad Ke-18
Fokus jurnalistik pada abad ini lebih mengacu pada bisnis dan alat politik. Perkembangan jurnalistik juga semakin baik dengan adanya keterampilan desain. Pada tahun 1690 fungsi jurnalistik semakin berkembang dengan adanya surat kabar modern. Sejatinya yang hanya untuk menyiarkan berita (to inform) berkembang menjadi untuk mempengaruhi (to influence)
4.      Perkembangan Pers Abad Ke-20
Pada tahun 1920 muncul radio yang dianggap sebagai pesaing media cetak yang mampu menggeser pamor dari media cetak. Namun dengan kemunculan radio, tidak mengurangi minat dari masyarakat dunia. Hal ini dikarenakan berita yang disampaikan oleh radio pada masa itu masih sangat sedikit sedangkan media cetak mampu menyampaikan berbagai berita dengan rinci dan jelas. Namun lambat laun dengan kemunculan televisi dan komputer minat baca dari masyarakat semakin berkurang. Dan disini media cetak semakin terpinggirkan.
5.      Perkembangan Pers Setelah Abad Ke-20
Semakin pesat kemajuan teknologi pada abad ini menyebabkan media cetak mau tidak mau harus ikut berkembang. Dengan adanya internet media cetak memasuki masa digital dengan munculnya web dan blog yang memuat berbagai berita. Hal ini membuat media cetak tidak kehilangan peminat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUASA TAK MENJADIKAN ALASAN ATLET HANDBALL DEMAK UNTUK BERMALAS-MALASAN