TUGAS PERS
Nama : Fajar Hawari
Nim : 6101415008
Rombel : PJKR A
Sejarah Pers Inonesia
pers pertama kali yaitu pada
zaman hindia belanda tahun 1744 yaitu yang pertama kali mengenalkan
persuratkabaran di tanah air yaitu Dr De Haan, Kemudian dunia pers semakin
menghangat ketika terbitnya “Medan Prijaji” pada tahun 1903, sebuah surat kabar
pertama yang dikelola kaum pribumi ini sendiri kemudian pada saat itu, mengapa
medan prijaji disambut hangat karna warga kita telah menunggu sekian lama untuk
bebas mengeluarkan pendapat. kemudian di zaman masa penjajahan jepang ini
1942-1945 dalam zaman ini jelas meningkat drastis karena pada zaman ini pers
diinonesia membolehkan surat kabar di publishkan, pada zaman yang hindia
belanda pers tidak boleh beredar. Pers pada orde lama terpimpin pada tahun
1957-1965 kemudian Tahun 1964 kondisi kebebasan pers makin buruk: digambarkan
oleh E.C. Smith dengan mengutip dari Army Handbook bahwa Kementerian Penerangan
dan badan-badannya mengontrol semua kegiatan pers. Perubahan ada hampir tidak
lebih sekedar perubahan sumber wewenang, karena sensor tetap ketat dan
dilakukan secara sepihak. Kemudian di orde baru Pada awal kekuasaan orde baru,
Indonesia dijanjikan akan keterbukaan serta kebebasan dalam berpendapat.
Masyarakat saat itu bersuka-cita menyambut pemerintahan Soeharto yang diharapkanakan
mengubah keterpurukan pemerintahan orde lama. Pemerintah pada saat itu harus
melakukan pemulihan di segala aspek, antara lain aspek ekonomi, politik,
social, budaya, dan psikologis rakyat Di orde ini indoneisa mulai bangkit
sedikit demi sedikit bahkan di ekonomi maju sangat pesat tetapi sangat tragis
pada dunia pers orang orang di pers sudah menyambut hangat bahkan lebih untuk
pers tetapi kenyataan tidak sebegitunya malah dunia pers turun drastis.
kemudian pers pada orde baru ini tidak boleh smengeluarkan berita tenang
pemerintahan apabila ada mereka pemerintah langsung bertindak tegas pada hal
ini, apabila pers mau terus menerus ada pemerintah orde baru pers tersebut
harus memberikan berita yang bagus-bagus terhadap pemerintah orde baru. jadi
disini pers sebagai alat pemerintah untuk menahankan kekuasaan mereka. Media
Bernama Tempo ini menjadi sorotan pemerntah pada orde ini karena Tempo berani
melawan pemerintah dengan kata kata mereka yang pedas dan bombastis pada saat
itu. kemudian tempo diawasi benar benar tetapi tempo disini mempunyai strategi
tersendiri yang dalam artinya mereka mengubah kalimat aktif menjadi pasf,
karena Tempo disini mereka ingin membela Rakyat dengan benar yang di lapangan.
Setelah pembredelan 21 Juni
1994, wartawan Tempo aktif melakukan gerilya, seperti dengan mendirikan Tempo
Interaktif atau mendirikan ISAI (Institut Studi Arus Informasi) pada tahun
1995. Perjuangan ini membuktikan komitmen Tempo untuk menjunjung kebebasan pers
yang terbelenggu pada pada zaman Orde Baru. Kemudian Tempo terbit kembali
pada tanggal 6 Oktober 1998 setelah jatuhnya Orde Baru. Dewan pers adalah
lembaga yang menaungi pers di Indonesia. Sesuai UU Pers Nomor 40 tahun1999,
dewan pers adalah lembaga independen yang dibentuk sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan
kemerdekaan pers dan meningkatkan kehidupan pers nasional .Ada tujuh fungsi
dewan pers yang diamanatkan UU, diantaranya :
1. Melindungi kemerdekaan pers dari campur tangan
pihak lain, bisa pemerintah dan jugamasyarakat.
2. Melakukan pengkajian untuk pengembangan
kehidupan pers.
3. Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan kode etik
jurnalistik.
4. Memberikan pertimbangan dan mengupayakan
penyelesaian pengaduan masyarakat atas kasusyang berhubungan dengan
pemberitaan pers.
5. Mengembangkan komunikasi antara pers,
masyarakat adn pemerintah.
6. Memfasilitasi organisasi pers dalam penyusunan
peraturan di bidang pers dan meningkatkankualitas profesi wartawan.
7. Mendata perusahaan pers.dan HARI PERS
INDONESIA ADALAH 9 FEBRUARI
Sejarah Pers Di Dunia
Banyak orang yang mengatakan
bahwa pers sudah ada sejak lama. cikal bakal pers muncul pada zaman Romawi
Kuno (59 SM). Sejumlah catatan sejarah menyebutnya sebagai Acta Diurna, semacam
jurnal yang beritanya masih ditulis tangan belum ada pengetikan.Sekalipun cikal
bakalnya ada di Romawi, koran edisi cetak sendiri ternyata tak muncul di sana
untuk kali pertama. Koran edisi cetak pertama justru dikenal di Cina, bernama
Di Bao (Ti Bao) yang terbit sekitar tahun 700-an. Tentu, jangan pernah
membayangkan bahwa koran itu terlihat bagus seperti yang kita lihat setiap hari
sekarang, sebab Di Bao dicetak dengan menggunakan balok kayu yang dipahat.
Hurufnya aksara Cina. Ahli sejarah sepakat bahwa Di Bao adalah koran pertama di
dunia yang sudah dicetak. Selain hurufnya yang masih kasar, bentuk koran zaman
dulu juga juga tak seperti sekarang yang terdiri atas berlembar-lembar halaman.
Bentuk koran pada zaman dulu masih sangat sederhana, masih berupa lembaran
berita atau disebut newssheet. Awalnya, lembar berita yang terbit tidak
teratur dan memuat cuma satu peristiwa yang saat itu sedang terjadi. Koran
berkala muncul tahun 1609 dengan terbitnya mingguan Avisa Relation oder Zeitung
di Jerman. Berikutnya terbit pula Frankfurter Journal (1615). Sampai kemudian
lahir Leipzeiger Zeitung (1660), juga di Jerman, yang mula-mula mingguan,
kemudian jadi harian. Inilah koran harian pertama di dunia.
Komentar
Posting Komentar