Prestasi Bulutangkis Luar Daerah Berkurang
Tifanny Prameswati/6101415036
Prestasi Bulutangkis Luar Daerah Berkurang
Straight News
Semarang - Prestasi olahraga khususnya di cabang olahraga bulutangkis di Kabupaten Semarang semakin menurun. Potensi menjadi juara di luar daerah makin berkurang.(12/04/2018)
“Memang harus diakui bahwa prestasi atlet bulutangkis Kabupaten Semarang makin tahun makin menurun, kurangnya sarana prasarana dan faktor dari atletnya sendiri sudah mempunyai mental juara atau belum,” ujar Iwan salah satu pelatih Persatuan Bulutangkis Gotong Royong Ambarawa.
Hanya tersisa satu dua orang yang memiliki potensi juara di luar daerah Kabupaten Semarang. “Generasi baru belum terlihat, karena umur yang masih muda dan progres setiap orang berbeda-beda serta dibutuhkan pendamping atau pelatih untuk memantau proses latihan atlet,” ujar Iwan.
Orang tua juga berperan penting dalam kemajuan anaknya menekuni olahraga tersebut. “Jika hanya tergantung pelatih ya tidak bisa berprestasi sepenuhnya, karena pelatih hanya mengetahui kondisi atlet di lapangan, dan waktu paling banyak di rumah yaitu orang tua,” tutur Iwan.
Reportase
Semarang - Prestasi
olahraga khususnya di cabang olahraga bulutangkis di Kabupaten Semarang semakin
menurun. Potensi menjadi juara di luar daerah makin berkurang.(12/04/2018)
“Memang harus diakui bahwa prestasi atlet bulutangkis Kabupaten
Semarang makin tahun makin menurun, kurangnya sarana prasarana dan faktor dari
atletnya sendiri sudah mempunyai mental juara atau belum,” ujar Iwan salah satu
pelatih Persatuan Bulutangkis Gotong Royong Ambarawa.
Hanya tersisa satu dua orang yang memiliki potensi juara di
luar daerah Kabupaten Semarang. “Generasi baru belum terlihat, karena umur yang
masih muda dan progres setiap orang berbeda-beda serta dibutuhkan pendamping
atau pelatih untuk memantau proses latihan atlet,” ujar Iwan.
Orang tua juga berperan penting dalam kemajuan anaknya
menekuni olahraga tersebut. “Jika hanya tergantung pelatih ya tidak bisa
berprestasi sepenuhnya, karena pelatih hanya mengetahui kondisi atlet di
lapangan, dan waktu paling banyak di rumah yaitu orang tua,” tutur Iwan.
“Saya mendukung sepenuhnya karena dengan ikut latihan bulutangkis,
anak saya mempunyai kegiatan yang positif,” ujar Santi, orang tua salah satu atlet
PB. Gotong Royong Ambarawa.
Setiap orang tua tentu memiliki harapannya masing-masing
kepada anaknya. Ada orang tua yang sebatas melihat anaknya latihan saja sudah
senang, ada juga orangtua yang berambisi kepada anaknya supaya menjadi atlet
yang berkualitas dan berprestasi. “Kalau Cuma untuk main-main mending tidak
sekalian saja, saya mengajarkan pada anak saya agar mau menikmati proses yang
melelahkan tetapi memiliki hasil yang memuaskan, karena nanti hasilnya mereka
juga yang merasakan,” tutur Yuli, orang tua dari Bram atlet bulutangkis
anak-anak.
“Letih, lelah, tapi harus bagaimana kalau tidak mau lelah ya
tidak akan meningkat kemampuannya,” kata Bram.
Menjadi atlet bukan hal yang mudah, butuh waktu dan
perjuangan untuk mencapai sebuah prestasi yang gemilang. Pintar membagi waktu,
disiplin latihan, dan memiliki mental juara adalah beberapa kiat untuk menjadi
atlet yang berkualitas dan berprestasi.
Komentar
Posting Komentar