Eko Juarso Atlet Cabang Olahraga Baru Handball Yang Berbakat
Jiwa pantang menyerah dan tekad
berlatih untuk mencapai prestasi yang dimiliki Eko Juarso sangatlah tinggi.
Pria yang memiliki postur tubuh ideal ini banyak di gandrungi orang karena
keahliannya dalam permainan yang sangat piawai mengecoh lawan.
Pria bernama Eko Juarso lahir di
Demak 6 Februari 1998 ini memiliki hobby bermain sepakbola, sebelum mengenal handball ia sempat bergabung dengan
ekstrakulikuler sepakbola disekolahnya dan sempat mengikuti berbagai turnamen.
Awalnya memang Eko sudah menjadi atlet sepakbola, sekarang dia memilih
menggeluti handball. Karena permainan
yang menurutnya sangat menarik dan memiliki banyak peluang menjadi alasan atlet
tampan ini untuk memilih mewujudkan impiannya.
Eko pertama mengenal handball pada saat ia masih duduk di
bangku SMA yaitu pada tahun 2014. Waktu itu ia sedang duduk-duduk santai dan
memperhatikan sekelompok orang yang sedang berlatih handball, ia tertarik dengan cara permainan yang berbeda dengan
permainan bola lainnya dan ikut gabung berlatih.
Dua hari berlatih Eko bergabung
dengan Tim handball untuk mewakili
Kabupaten Demak dalam kejuaraan Bola Tangan antar SMA se-JATENG di jatidiri.
Saat itu Eko sangat gugup dan takut dalam mengikuti pertandingan pertama yang
ia hadapi. Namun dengan tekad juara yang di tanamkan oleh sang pelatih Eko
berserta Tim handball Demak memiliki
kepercayaan diri dalam menghadapi pertandingan se-JATENG.
Pertandingan pertama Eko beserta
Tim handball Demak sangat menegangkan
saat itu, ia sangat tegang karena harus menghadapi adu penalti untuk perebutan
juara 3. Ia saat itu ada di posisi goalkeeper yang pastinya semua permainan
hanya bergantung pada goalkeeper, dan
saat itu pula mentalnya di uji. Sempat mengalami kegagalan namun ia mampu
bangkit hingga mampu menangkis bola dengan lihai dan membawa nama baik
Kabupaten Demak sebagai juara tiga. Dan itu adalah pengalaman yang masih
terngiang dalam dirinya karena berhasil menjadi penentu kemenangan bagi timnya
dan itu adalah salah satu kebanggaan dirinya akan hasil yang didapatnya.
Sejak saat itu Eko sangat
menyukai handball dan terus bergabung
dengan tim handball demak sampai
sekarang. Handball memang baru di
perkenalkan di Demak pada tahun 2014, dan setelah tim handball demak mengikuti pertandingan pertama dan meraih juara 3
baru mendirikan pengkab ABTI Demak.
Pada tahun 2015 ia mengikuti
Kejurprov Junior dan berhasil membawa
medali perunggu pulang ke Demak. Dengan kegigihannya dalam berlatih ia beserta
tim mampu mempertahankan gelar juara, dan hal tersebut dapat dijadikan ajang pembuktian
handball di Kabupaten Demak bahwa handball mampu bersaing dan membawa
harum nama Demak di Kota orang. Banyak tekanan yang dirasakan oleh Eko, tim dan
official karena handball merupakan
olahraga yang baru dan masih belum dikenal oleh masyarakat.
Pengalaman yang tak pernah di
lupakan Eko Juarso adalah ketika ia mengikuti kejurprov junior. Saat itu tim handball Demak menggunakan dana pribadi yang
pas-pas an untuk berangkat mengikuti pertandingan, bahkan untuk menyewa tempat
untuk istirahat disela-sela pertandingan tidak mampu. Sehingga pada saat itu
para atlet beserta official tidur di tribun Gor. Walaupun demikian Eko Juarso
dan tim tidak menyerah dalam melakukan pembuktian bahwa Demak mampu bersaing di
cabang olahraga baru handball.
Prestasi Eko Juarso dari tahun
ketahun mengalami peningkatan. Pria berzodiak aquarius ini di tahun 2016
membawa kembali medali perunggu untuk Demak di Kejurprov senior 2016 serta
terpilih untuk mengikuti seleksi nasional untuk kejuaraan nasional mewakili
Jawa Tengah. Ketekunan dan kedisiplinan dalam berlatih Eko Juarso membuahkan
hasil ia terpilih untuk mewakili Jawa Tengah dan membawa pulang medali Perak.
Hal itu tidak membuat seorang Eko
Juarso menjadi sombong dan merasa paling mampu, ia selalu membagi pembelajaran
yang ia alami dengan atlet lain. Bahkan ia ikut membantu atlet lainnya yang
baru bergabung dengan tim sampai bisa.
Peraih gelar topscore dan pemain terbaik pada masanya ini sempat akan berangkat
ke malaysia bergabung dengan Timnas Handball
Indonesia. Karena kurangnya persiapan eksternal seperti passport yang belum jadi hal itu menyebabkan ia gagal dalam
mengikuti Kejuaraan IHF Thropy Junior 2018 di Shah Alam Malaysia. Hal itu tidak
menyurutkan semangat Eko Juarso dalam berlatih dan memperbaiki semuanya. Ia
memiliki target di PORPROV 2018 tahun ini.
Menurut pelatihnya, Oemar sangat
bangga kepada Eko Juarso karena mempunyai semangat juang yang tinggi, rajin
latihan dan mental yang cukup bagus. Eko mempunyai perkembangan yang sangat
pesat ketimbang rekan-rekannya. Dari perkembangannya yang pesat ini Eko menjadi
salah satu pemain andalan Demak yang memiliki keahlian dalam mengecoh lawan dan
shooting bola yang sangat keras serta
tepat sasaran.
Saat ini Eko difokuskan untuk
pertandingan PORPROV yang akan diselenggarakan tahun ini di Wonogiri. Targetnya
adalah medali emas. Berbagai persiapan telah dia lakukan sebelumnya, seperti
menambah jam latihan sendiri.
Atlet yang kerap disapa kodok ini
belum puas dengan apa yang dia peroleh saat ini, dia berkeinginan untuk menjadi
atlet internasional. Impiannya saat ini adalah mewakili Indonesia untuk
bertanding dengan negara-negara lain dan membawa medali pulang ke Indonesia.
Kedua orangtuanya yaitu bapak
choironi dan ibu masti’ah mendukung penuh anaknya dalam menggapai impiannya.
Kedua orangtuanya hanya berpesan agar Eko tetap mementingkan pendidikan juga.
Tidak lupa disertai do’a agar hasil yang dicapai sesuai keinginan.
Keseriusannya dalam mewujudkan
impiannya memang tidaklah mudah. Ia harus mengorbankan banyak hal salah satunya
adalah waktu. Ia harus mengorbankan banyak waktu yang seharusnya digunakan
untuk bersenang-senang seperti halnya anak muda jaman now untuk berlatih. Eko
Juarso juga meyakini bahwa setiap usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Banyak motivasi-motivasi latihan
yang diberikan pelatih maupun yang ia temukan sendiri ia terapkan, karena
setiap latihan ia akan menemukan titik jenuh dan bosan dengan porsi latihan
yang ia dapat. Namun ia selalu ingat dengan pesan moral yang terdapat dalam
motivasi tersebut. Dan intinya adalah berlatih merupakan makanan sehari-hari
bagi atlet yang profesional.
Sampai saat ini Eko masih ingin
terus menekuni olahraga ini, walaupun saat ini Eko sudah bekerja. Eko sempat
mengalami sedikit kendala dalam membagi waktu latihan dan bekerja. Namun ia
selalu berusaha datang tepat waktu saat latihan dan selalu menggunakan waktu
luangnya untuk terus berlatih. Ia terus berusaha agar latihannya tidak
terganggu oleh pekerjaannya dan latihannya tidak mengganggu pekerjaannya.
[WLrs-041]
Komentar
Posting Komentar