Kurangnya Kemampuan Menulis Bagi Mahasiswa Olahraga Dalam Mata Kuliah Sport Journalism
Semarang – Pada semester 6 ini mata kuliah Sport Journalism menjadi
salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa prodi Pendidikan Jasmani,
Kesehatan, dan Rekreasi. Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah yang
bertujuan melatih mahasiswa untuk bisa menyalurkan informasi melalui tulisan
maupun sebuah berita.
Namun jika ditelaah mahasiswa olahraga dirasa kurang
mampu dalam hal menulis. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan serta
kemauan mahasiswa dalam menulis maupun membaca. Hal ini pula yang membuat
sebagian besar mahasiswa mengalami kendala dalam mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan setiap minggunya. Kendala yang dialami mahasiswa beragam, mulai tata
cara penulisan, kata sambung, serta masih ada beberapa yang salah dalam hal
huruf besar. Sehingga tidak sedikit hasil tugas dari mahasiswa masih terdapat
kesalahan.
Dengan kendala yang di alami oleh mahasiswa diharapkan para
dosen pengampu mata kuliah sport jurnalistik dapat mengatasi serta menanggapi
bahwa mahasiswa masih kurang dalam pengetahuan tentang ilmu jurnalistik serta
kemauan untuk menulis. Jika dengan bantuan dosen masalah yang dihadapi
mahasiswa dan dapat mengembangkan hal baru yang di dapat dari mata kuliah ini.
Dalam pembelajaran sendiri dosen telah memberikan
perbaikan maupun evaluasi. Namun sistem yang digunakan hanya mengambil sample dari beberapa mahasiswa. Dari hal
tersebut mahasiswa yang di ambil terkadang masih kurang memahami cara perbaikan
dari tugas yang dikerjakannya. Berangkat dari hal ini bisa diketahui pemahaman
dari mahasiswa yang tidak mengetahui letak kesalahannya.
Mungkin beberapa langkah berikut bisa menjadi masukan
atau perbaikan untuk kedepannya. Pertama, penjelasan dasar-dasar dari ilmu
jurnalistik. Hal ini diharapkan agar mahasiswa dapat mengenal lebih jauh serta
memahami apa sebenarnya ilmu jurnalistik. Penjelasan serta pemberian contoh
memungkinkan untuk para mahasiswa lebih mengetahui susunan yang benar. Kedua,
penugasan yang semata tidak hanya menulis melainkan membaca. Dengan membaca
pemikiran mahasiswa tentang dunia jurnalistik dapat terbuka lebih luas. Disini mahasiswa
dapat mengembangkan idenya terkait penugasan menulis berita, sehingga penulisan
tugas tidak terbatas. Ketiga, penugasan yang diberikan secara berkala. Penugasan
secara berkala diharap mampu mengasah kemampuan dari setiap mahasiswa untuk
menulis berita mulai dari berita straight
news, reportase, dan lain-lain. Keempat,
pengecekan tugas secara menyeluruh. Pengecekan dengan cara ini sebenarnya cukup
menyita waktu namun hasilnya semua siswa dapat mengetahui kesalahan dari tugas
yang dikerjakannya. Misal saja dosen menugaskan untuk mahasiswa saling mengecek
pekerjaan milik temannya, dan hasil tersebut dilaporkan kembali. Terakhir,
penilaian terhadap setiap tugas. Penilaian diharapkan dilakukan setiap tugas
sudah diperiksa, sehingga setiap mahasiswa mengetahui berapa nilai yang
didapatkan. Dari hasil tersebut mahasiswa diharapkan memiliki pemikiran untuk
lebih meningkatkan hasil dari tugas yang diberikan nantinya dan tahap
berkembang bisa terjadi. Diakhir ketika semua tugas sudah terselesaikan tapi
tetap ada remidial bagi mereka yang nilai kumulatif dari semua tugas tidak
mencapai batas yang sudah disepakati. Agar mahasiswa menjadi lebih mengetahui
benar salahnya tata tulis jurnalistik.
Komentar
Posting Komentar