Feature


MAR(027)
Prestasi Untuk Masa Depan
            Ketika semua orang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing,di saat itu pula lahir seorang bayi laki-laki yang bernama Rudianto,sekaligus nama panggilannya bayi itu,dia lahir di Desa Limpung, Kec. Batang, Kab. Batang. Dia lahir pada tanggal 19 Maret 1996. Hadir ke dunia sebagai anak ke dua dari dua bersaudara. Buah hati pasangan Karmidi dan Jumaidah ini berhasil merajut berbagai prestasi dan menjadi kebanggaan orang tua manapun.
            Di saat mewawancarai Rudianto di rumahnya yang sangat sejuk di desa Limpung Kec. Batang Kab. Batang, sabtu  5 Mei 2018 Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan ini sangat bersemangat saat bercerita tentang pengalaman hidupnya. Sejak kecil Rudianto sangat gemar dengan olahraga Badminton. “Saya sangat senang sekali kalau sore hari bermain Badminton dengan teman-teman saya waktu kecil”, ujar Rudianto. Baginya dengan Hobby nya itu membuat aktivitsanya menjadi ringan,sehingga pikirannya itu tidak terbebani.
            Waktu SD, Rudianto selalu mendapat peringkat 10 besar di kelasnya. Begitupun saat menginjak bangku SMP,orang tua Rudianto lebih memilih putranya sekolah di SMP N 1 Batang,karena berada di dekat daerahnya akan membuat pendidikannya lebih maju. dan benar saja, dia selalu mendapatkan prestasi terutama prestasi di bidang non akademik yaitu olahraga badminton,putra dari pasutri karmidi dan jumaidah tersebut selalu dipercayai oleh sekolahnya untuk mengikuti event turnament antar sekolah dan itu menjadi kebanggan tersendiri dari orang tua manapun. Apalagi prestasi yang dia peroleh sangat memuaskan selalu menjadi juara 1 ataupun juara 2 dan 3. Dia juga ikut dalam organisasi disekolahnya yaitu sebagai anggota OSIS. “Organisai membuat kita lebih menghargai kebersamaan”, ujar Rudianto.
            Belajar Organisasi masih dilanjutkan oleh remaja tersebut,dia ikut manjadi anggota OSIS lagi di SMK N 1 Batang,remaja ini juga selalu ikut ekskul disekolahnya yaitu ikut Badminton yang sesuai dengan  hobinya,prestasi demi prestasi yang dia raihnya untuk mengharumkan nama keluarga dan sekolahnya, dia ikut terpilih mengikuti event POPDA Bulutangkis tingkat provinsi, KEJURDA tingkat provinsi dan event-event lainnya.
            Sungguh prestasi yang mengagumkan, semua orang bisa meraihnya jika diawali dengan kerja keras dan latihan yang maksimal. Disaat dia lulus SMK dia lalu masuk perguruan tinggi negeri, Rudianto juga lulus melalui jalur prestasi di Universitas Negeri Semarang,prestasinya yaitu Badminton. Ternyata kegemaran membawa peluang yang besar mencapai kesuksesan. Cita-cita Rudianto juga tidak muluk-muluk ,kelak remaja itu berniat menjadi atlit Badminton untuk membanggakan keluarganya.semua prestasi diraih untuk mencapai prestise. Sebuah prestise dapat membuat orang menjadi beribawa dan mampu di bidangnya. “saya selalu ingat dangan motto hidup saya yaitu : mau sukses itu harus berani cape bro”. Tambah Rudiantp dengan wibawanya.
            Semua orang berhak berprestasi,semua orang ingin memiliki prestasi agar selalu disegani dan dihormati dalam masyarakat. Kepada penulis Rudianto memberikan pesan kepada semua orang yaitu “Jangan takut mangambil keputusan, karena dibalik kegagalan terdapat kesuksesan yang tertunda. Jangan pernah berpikir apa yang di berikan untukmu, namun berpikirlah apa yang bisa kamu berikan untuk oranglain.”
            lika-liku Rudianto saat kuliah di Semarang yang berada  jauh dari keluarganya,mulai saat itu, Rudianto belajar mandiri. Berada jauh dari orang tuanya awalnya remaja ini risih,takut, dan khawatir. Tinggal di kost merupakan tantangan yang terberat. Dan berjalannya waktu akhirnya Rudianto sudah terbiasa hidup mandiri.dia juga ikut UKM di kampusnya yaitu ikut UKM Badminton. bagi dia seorang atlit itu tidaklah mudah,kita harus selalu latihan. “seorang atlit jika tidak mau latihan pasti skillnya dia akan hilang,apa lagi kita yang bukan atlit professional yang jarang latihan pasti prestasi kita tidak akan maju malah bisa akan menurun prestasi kita”. ujar  Rudianto.
            Hari ini ada orang yang tidak pernah lelah dalam mencapai prestasinya,menurut Rudianto, “menjadi mahasiswa yang berprestasi membutuhkan usaha,latihan keyakinan dan jangan lupa untuk selalu berdo’a, semakin keras kita untuk berlatih, semakin besar pula peluang kita untuk menang”, ujar Rudianto
            Remaja itu sekarang sudah minginjak semester 6,dan sekarang dia sudah mendapatkan job yaitu dipercaya melatih di salah satu club badminton di daerah semarang, “bagiku ini adalah pengalaman pertama saya melatih,iya walaupun gajinya tidak seberapah tetapi bagiku gaji tidak penting, yang terpenting adalah saya melatih dengan sungguh-sungguh”, ujar Rudianto. Jadi pelatih tidaklah mudah apalagi melatih usia yang berumur 6-12 tahun yang paling susah diaturnya.
            Di desanya juga dia sudah ditawarkan untuk menjadi asisten pelatih dimantan klubnya dulu,tetapi karena kendala kuliah yang jauh akhirnya dia menolaknya untuk sementera. “iya memang benar ada tawaran dimantan klub saya dulu,tetapi karena saya ingin fokus kuliah dulu dan kendalanya juga karena sangat jauh dari kampus saya,iya mungkin jika sudah lulus nanti ada tawaran lagi pasti saya akan terima jadi asisten pelatih tersebut. Tambahnya.
            Baginya dia kerja itu untuk meringankan beban orangtuanya,karena dia tidak mau merepotkan nya terus menerus,apalagi orang tuanya itu dari keluarga yang sederhana saja. Dan motor yang  dia pakai sendiri untuk pergi ke kampus itu adalah hasil dari keringatnya, “iya alhamdulillah, saya bisa beli motor sendiri dari prestasi saya ini,semoga ini menjadi inspirasi buat yang lainnya juga,” ujar Rudianto.
            Saat masuk kedalam kamarnya bersama orangtuanya,ternyata isi kamarnya tersebut banyak piala yang ia raih saat mengikuti event-event badminton,dia bercerita kepada penulis bahwasanya ia bisa seperti ini karena dia selalu bekerja keras saat berlatih dan jangan lupa saat mengikuti event apapun selalu minta do’a orang tua kita,karena do’a orangtua sangatlah manjur.remaja tersebut selalu didukung oleh orang tuanya. “apapun yang anak saya lakukan asalkan tidak merugikan dirinya sendiri ataupun merugikan orang lain pasti saya akan selalu dukung dia”, ujar karmidi selaku orangtuanya Rudianto.
           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUASA TAK MENJADIKAN ALASAN ATLET HANDBALL DEMAK UNTUK BERMALAS-MALASAN

Tugas Sport Jurnalism