Sambut Ujian Panahan Dengan Alat Yang Kurang Memadai, PJKR A 2015



Panahan atau archery  adalah kegiatan menggunakan busur dan anak panah untuk kegiatan memanah, membidik sasaran. Panahan merupakan suatu kegiatan olahraga yang bertujuan untuk mempertahankan diri, kesenangan, hiburan, ajang  prestasi juga sebagai saranana pendidikan.
Memanah atau panahan juga merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di UNNES, yaitu sebagai mata kuliah prodi jurusan khususnya PJKR.
Senin yang akan mendatang, 33 mahasiswa jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan,dan Rekreasi atau  PJKR, khususnya  PJKR A 2015 akan mengikuti ujian panahan  yaitu meliputi ujian teknik dasar memanah yang akan diselenggarakan di Lapangan Golf UNNES pada pukul 09.00 WIB dengan pengawas Pak Yudi yang merupakan dosen pengampu mata kuliah tersebut.
 Dalam memanah dibutuhkan kelengkapan peralatan baik busur dan anak panah sendiri. Busur dapat dikatakan baik apabila memiliki : handle section/riser, dahan busur /limbs, tali busur/ bowstring, alat pembidik/visir, klicker, sandaran anak panah/arrow rest, peredam getaran /stabilisator yang lengkap. Sedangkan anak panah sendiri dikatakan baik bila pile/point, shaft/bulu, nock lengkap.
Efektif dan lancarnya ujian sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu kelengkapan peralatan memanah.
 Di UNNES tepatnya di labolatorium sendiri telah menyediakan busur serta anak panah guna dipinjamkan kepada mahasisawa untuk  menunjang keberhasilan perkuliahan ataupun meningkatkan ketrampilan memanah mahasiswa sendiri.
 Akan tetapi dengan adanya keterbatasan menjadikan kelengkapan peralatan memanah bekurang atau kurang baik bila digunakan, hal ini dikarenakan adanya berbagai faktor seperti :  hilangnya salah satu bagian dari busur/anak panah, kurang lengkapnya bagian busur/anak panah, hilangnya dan patahnya anak panah akibat dari kurang baiknya perawatan, penyimpanan, dan pengunaan yang sembrono menjadikan peralatan memanah jadi cepat rusak.
Sehingga dapat menyebabkan keterganggunya perkuliahan baik untuk PJKR A sendiri ataupun jururan yang lain.
Seperti halnya busur, di Lab. UNNES keadaanya cukup memperhatikan, karena dari beberapa busur yang ada yang dapat dipakai hanya empat buah dan yang memiliki bagian-bagian lengkap hanya satu buah sedangkan anak panah keadaanya tak jauh berbeda kelengkapanya kurang seperti rusaknya bulu panah, hilangnya point dan nock.
Dari keterbatasan dan kekurangan perlengkapan memanah menjadikan ujian panahan PJKR A terancam terhambat, sehingga menjadikan perkuliahan kurang efektif dan efisien.
Walaupun demikian, kekurangan kelengkapan peralatan memanah tidak begitu menghambat lajunya persiapan ujian panahan PJKR A, karena dapat ditutupi dengan persediaan peralatan panahan tambahan seperti anak panah yang disedikan di Lab. UNNES sudah memenuhi syarat untuk persiapan ujian, anak panah tambahan ini memiliki bagian-bagian yang lengkap dan jumlahnya cukup banyak sehingga dapat menutupi kekurangan.
Dengan adanya permasalahan peralatan menahan tersebut diharapkan agar mahasiswa dapat menggunkan peralatan panahan dengan lebih hati-hati dan merawatnya dengn abaik serta bertanggung jawab, untuk petugas diharapkan lebuh memperhatikan perawatan, dan untuk atasan diharapkan agar dapat memberikan tambahan berupa dana, tambahan alat atau tempat guna memfalitasi kegiatan perkuliahan agar dapat berjalan secara  efektif dan efisien.


HDB/042

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUASA TAK MENJADIKAN ALASAN ATLET HANDBALL DEMAK UNTUK BERMALAS-MALASAN

Tugas Sport Jurnalism