Sport Journalism Sarana Aspirasi Mahasiswa Olahraga


Sport Journalism Sarana Aspirasi Mahasiswa Olahraga

Semarang–Keterampilan olahraga bukan satu-satunya yang dikembangkan dan diajarkan di UNNES, khususnya Fakultas Ilmu Keolahragaan jurusan Pendidikan Jasmani  Kesehatan dan Rekreasi atau PJKR. Mahasiswa PJKR bukan hanya pintar di keterampilan gerak malainkan pintar juga dalam hal tulis menulis, hal ini di buktikan dengan adanya mata kuliah sport journalism, mata kuliah yang diajarkan  semester 6 ini membantu mahasiswa untuk mengembangkan dan mengasah bakatnya serta sebagai wadah untuk mengapresiasikan pemikirannya.
Namun sayangnya tidak banyak mahasiswa khususnya mahasiswa olahraga yang pandai dalam mengapresiasikan pemikiranya, salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu kurangnya wawasan atau pengetahuan akan hal tulis menulis atau jurnalistik, kurangnya wadah untuk mengapresiasikan hasil pemikirannya, kurangnya tutor dalam mengajari tulis menulis.
Selain faktor-faktor tersebut hal yang mempengaruhi ialah faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa olahraga sendiri, sifat yang malas, kurang menantang, tidak mau repot dan cuek itulah yang menyebabkan kebanyakan mahasiswa olahraga menjadi kurang paham dibidang jurnalistik.
Disitulah peran penting diadakannya mata kuliah sport journalism, mata kuliah yang membantu mahasiawa olahraga dalam mengatasi kesulitan tulis menulis atau jurnalistik, disana mengajarkan bagaimana cara menulis suatu karya tulis yang baik, macam-macam bentuk karya tulis, urutan dan tata cara pembuatan karya tulis, penyebaran karya tulis, media apa saja yang dapat digunakan untuk pembuatan karya tulis.
Sport journalism juga merupakan suatu wadah untuk menampung aspirasi mahasiswa yang berbentuk sebuah tugas baik dalam bentuk jurnal, artikel, opini, feature, redaksi dll. Dimana itu semua murni dari hasil pemikiran mahasiswa olahraga.
Dengan dipandu oleh dosen pengampu yang paham bidang tersebut membuat mahasiswa terbantu mengatasi permasalahanya. Mahasiswa menjadi lebih paham, dapat mengembangkan bakatnya dalam tulis menulis.
Dalam hal ini dosen memanfaatkan ketrampilan dan pemahaman dasar yang dimiliki mahasiswa olahraga sebagai dasar dari proses pembuatan karya tulis. Penyampaian, gaya bahasa yang digunakan dosen juga salah satu faktor yang memicu keberhasilan mahasiswa untuk memahami suatu proses pembuatan karya tulis.
Akan tetapi dari apa yang dilihat saat dikelas, kebanyakan mahasiswa masih bingung dalam proses pembuatan suatu karya tulis yang baik dan benar, walau mereka memiliki ketrampilan dasar  tulis menulis serta pemahaman teknologi bahkan sudah diberi pemahaman dan arahan dosen.
Mereka masih kesulitan dan kurang mampu. Masih banyak mahasiswa yang terus mengulangi kesalahan yang sama.
Dengan adanya berbagai permasalahan tersebut, diharapkan atasan/dosen memberikan solusi untuk menanggapinya baik diadakan mata kuliah tambahan mengenai sport journalism, pembentukan organisasi/ UKM jurnalistik, diadakan kegiatan survei lokasi setiap tahunnya, diadakannya seminar, pelatihan tentang jurnalistik dll.
Tidak hanya atasan/dosen melainkan mahasiswa olahraga sendiri juga melakukan berbagai bentuk kegiatan yang membatu mereka untuk mengembangkan dan mengasah kemampuan dalam tulis menulis/jurnalistik baik dalam bentuk organisasi ataupun komunity.

HDB/042

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUASA TAK MENJADIKAN ALASAN ATLET HANDBALL DEMAK UNTUK BERMALAS-MALASAN

Tugas Sport Jurnalism